Pandeglang – Dalam rangka giat patroli rutin di Wilayah Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) petugas temukan banyaknya coretan, nama serta tinta hitam pada Bendera Sang Saka Merah Putih yang berukuran besar. Itu diduga dilakukan oleh beberapa pejabat dan calon DPRD tahun 2024.
Ardi Andono selaku Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), menyampaikan betul adanya bendera merah putih berukuran besar di kawasan konservasi tepatnya di taman nasional ujung kulon yang kami liat saat melakukan patroli itu banyak coretan di sang saka merah putih, yang kami duga itu coretan para pejabat dan calon DPRD Tahun 2024 ini. ” ujarnya.
Entis Sumantri Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang angkat bicara saat kami temui pada kegiatan diskusi dan sosialisasi tentang peraturan dan kebijakan terbaru untuk pengelolaan TNUK bersama kelompok masyarakat, baik toga, tomas serta muspika setempat serta ormas yang ada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
Ketua Umum yang akrab di sapa Tayo mengatakan amat di sayangkan ketika kami liat adanya dokumentasi hasil patroli pihak TNUK ternyata ada suatu simbol, atau identitas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
yaitu Bendera Merah Putih, yang penuh dengan coretan tinta hitam yang bertuliskan nama-nama dan tanda tangan orang yang pernah singgah di sana.
Mirisnya itu kami duga coretan yang dilakukan oleh beberapa pejabat-pejabat daerah bahkan calon- calon DPRD pada Pemilu 2024 yang akan datang,” ungkapnya.
Tayo mengatakan, teringat beberapa persoalan kasus yang lalu saat beberapa pelajar melakukan gerakan susulan yang di lakukan mahasiswa yaitu aksi Demontrasi tolak RKUHP dan RUU kontroversial, Salah satu massa demonstran pelajar membawa bendera Merah Putih saat aksi yang di gelar di jalan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 25 September 2019 lalu, tepatnya Gedung DPR Jakarta pusat,” ujarnya.