Tutup Iklan
Banten

Kondisi Jalan di Panimbang-Sumur Memburuk, Warga Mengeluhkan Tumpahan Beton

66
×

Kondisi Jalan di Panimbang-Sumur Memburuk, Warga Mengeluhkan Tumpahan Beton

Sebarkan artikel ini

Kondisi jalan raya Panimbang-Sumur di Kabupaten Pandeglang, Banten, semakin memburuk akibat banyaknya tumpahan beton. Warga dan pengguna jalan mengeluhkan jalan yang kotor dan rusak. Keadaan ini diduga disebabkan oleh truk-truk pengangkut beton dari perusahaan Sedulur Beton yang beroperasi di Kecamatan Panimbang.

Menurut Emul, salah seorang warga Pandeglang Selatan, keadaan ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

“Saya dan warga lainnya merasa menjadi korban akibat kelalaian Sedulur Beton yang tidak mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada, terutama mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3),” ungkap Emul kepada awak media. Kamis, 26 Juli 2024.

Emul menjelaskan bahwa kendaraan berat yang lalu lalang membawa beton dari Sedulur Beton menimbulkan polusi dan kotoran yang mengancam kesehatan warga. 

Selain itu, kondisi jalan yang buruk sangat mengganggu kenyamanan berkendara, terutama di kawasan yang seharusnya menjadi pusat ekonomi dan wisata, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

Warga menyampaikan beberapa tuntutan kepada pihak terkait. Mereka meminta adanya pembersihan jalan secara rutin, penanganan yang lebih serius terhadap masyarakat terdampak, dan penutupan operasi Sedulur Beton jika tidak menerapkan sistem K3 sesuai peraturan. 

“Kami berharap ada tindakan cepat dan tegas agar kondisi ini tidak berlarut-larut,” tambah Emul.

Saat dikonfirmasi, kepala operasional Sedulur Beton yang enggan disebutkan namanya, membenarkan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh truk pengangkut beton mereka. 

“Memang benar, kondisi ini terjadi karena truk kami tidak menggunakan pelindung yang seharusnya mencegah tumpahan beton di sepanjang jalan,” ujarnya.

Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penerapan K3 di perusahaan tersebut. 

“Kami mohon maaf, tetapi saat ini kami sedang sibuk. Mengenai dampak yang terjadi, nanti akan kami tanggung jawab setelah situasi agak tenang. Sebelumnya kami juga sudah berusaha menyiram jalan agar tidak terlalu berdebu,” tutupnya.***