Isu mengenai dugaan pungutan liar sebesar Rp. 450.000 di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Pandeglang kembali mencuat di masyarakat.
Berita ini segera ditanggapi oleh H. Muhaimin, pihak perwakilan sekolah, yang menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan hanya merupakan kesalahpahaman.
Pernyataan ini disampaikan setelah adanya klarifikasi di ruang komite MTsN 2 Pandeglang, Senin, 5 Agustus 2024.
Menurut H. Muhaimin, nominal Rp. 450.000 yang disebut-sebut bukanlah pungutan liar, melainkan sumbangan yang sifatnya sukarela.
“Nominal tersebut merupakan permohonan awal dari pihak sekolah, namun terkait nominal itu kembali kepada kemampuan para wali murid, kami tidak memaksakan,” jelas H. Muhaimin kepada awak media.
Ia menekankan bahwa sekolah tidak pernah menetapkan jumlah sumbangan secara paksa kepada para wali murid.
Sementara itu, SJ, salah satu wali murid yang sebelumnya merasa keberatan, mengakui adanya kesalahpahaman.
Usai pertemuan dengan pihak sekolah, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada biaya sumbangan yang dipatok.
“Saya diberikan pemahaman lebih lanjut oleh pihak sekolah bahwa sumbangan tersebut disesuaikan dengan kemampuan kami, para wali murid,” ujar SJ.
Dalam musyawarah yang dilakukan, pihak sekolah dan para wali murid mencapai kesepahaman. H. Muhaimin mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut berhasil meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.
“Alhamdulillah, hari ini kami melakukan musyawarah kembali dengan wali murid dan mereka dapat menerima serta memahami bahwa sumbangan Rp. 450.000 itu tidak menjadi patokan,” katanya.
Selain itu, pihak sekolah berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi yang baik dengan para wali murid agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman di masa depan.
Mereka menegaskan bahwa setiap kebijakan yang diambil oleh sekolah selalu memperhatikan kemampuan dan kondisi para wali murid. Hal ini penting agar tercipta suasana pendidikan yang kondusif dan harmonis.
Terakhir, H. Muhaimin berharap agar isu ini tidak lagi menjadi polemik di masyarakat. Ia juga meminta agar pihak media lebih bijak dalam menyampaikan informasi agar tidak menimbulkan keresahan.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami situasi yang sebenarnya dan mendukung upaya kami untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi siswa-siswi di MTsN 2 Pandeglang,” tutupnya.(Tim)