Tutup Iklan
Pandeglang Raya

Warga Pandeglang Merugi Puluhan Juta, Diduga Akibat Voucher WiFi SIBERNET Bermasalah

24
×

Warga Pandeglang Merugi Puluhan Juta, Diduga Akibat Voucher WiFi SIBERNET Bermasalah

Sebarkan artikel ini

Seorang warga Pandeglang berinisial MT (40), mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat voucher WiFi yang dibeli dari SIBERNET tidak dapat digunakan dan tidak bisa dikembalikan. 

Penuturan MT kepada awak media, awalnya ia bekerja sama dengan SIBERNET untuk menjual voucher WiFi di Kecamatan Patia.

“Dari pertama kerjasama, bisnisnya berjalan lancar namun kini beberapa voucher yang dibelinya bermasalah dan tidak bisa digunakan,” ujar MT. Minggu, 16 Februari 2024.

Akibatnya, ia tidak mendapatkan pemasukan dan kesulitan membayar utang kepada SIBERNET.

“Bahkan, kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya pun menjadi kendala besar bagi dirinya,” terangnya.

Menurut MT, pihak SIBERNET tetap menagih pembayaran tanpa memperdulikan keluhan mengenai voucher yang tidak berfungsi hingga ia merasa tertekan dan bingung menghadapi situasi tersebut. 

“Tak hanya itu, SIBERNET juga diduga sempat menyita sepeda motor Honda PCX milik MT yang masih dalam status kredit. Bahkan, ia hampir dilaporkan ke polisi akibat permasalahan ini,” sambungnya.

Karena takut berurusan dengan hukum, MT akhirnya terpaksa menandatangani kesepakatan pembayaran meski harus berjuang keras mencari uang. Namun, ia tetap merasa dirugikan. 

Salah satu pengguna WiFi lain, Rohmat juga mengalami masalah serupa. Ia pernah membeli voucher yang gagal digunakan, namun bisa dikembalikan. Namun, saat membeli lagi, voucher kedua berhasil digunakan. 

“Karena penasaran, saya menghubungi pihak SIBERNET di Kecamatan Panimbang. Namun, ia hanya mendapatkan jawaban berbelit dan diarahkan ke kantor pusat untuk menyampaikan keluhannya,” ungkap Rohmat.

Ketika menghubungi Agus, yang diduga sebagai pemilik SIBERNET, Rohmat sempat diundang ke kantor. Namun, setelah menyampaikan keluhannya, Agus tiba-tiba tidak merespons lagi. 

“Selain permasalahan voucher, ia juga menyoroti pemasangan kabel optik SIBERNET yang semrawut. Ia menilai hal ini berpotensi merugikan masyarakat dan memicu berbagai masalah teknis,” imbuhnya.

Ia berharap pemerintah Kabupaten Pandeglang segera mencabut izin operasi SIBERNET agar tidak semakin banyak warga yang dirugikan akibat layanan internet yang bermasalah ini. 

“Kami juga meminta aparat penegak hukum (APH) untuk memeriksa SIBERNET dan memastikan perusahaan tersebut beroperasi sesuai dengan aturan agar tidak merugikan pelanggan,” pungkasnya.(Tim)